Penyanyi Ashanty baru-baru ini menjadi sorotan publik karena mengungkap dietnya yang tak biasa. Istri Anang Hermansyah ini menjalani prolonged fasting Atau berpuasa lama selama 120 hari, Bunda.
Di postingannya di Instagram, Ashanty menceritakan pengalaman berpuasanya. Dalam rangkaian waktu selama 120 jam tersebut, ibu dari dua orang anak itu hanya meminum cairan seperti teh, air biasa, kopi tanpa gula, serta air garam.
" Alhamdulillah "Saya berhasil berpuasa selama lima hari (120 jam)," kata Ashanty, sebagaimana dilaporkan. detikcom .
"Saya hanya meminum green tea tanpa kalori serta memperbanyak konsumsi air putih minimal dua liter sehari. Saya juga meningkatkan asupan air garam, kira-kira setengah liter, sehingga totalnya mencapai sekitar 2,5 liter," lanjutnya.
Selama Lima Hari Puasa, Ashanty merasakan leganya tanpa beban sebab dia menjalankannya untuk kebaikan tubuh. Dia menyatakan bahwa puasa berkelanjutan tersebut ternyata sangat bermanfaat dalam menyingkirkan 'صند moon face 'Akibat dari dampak negatif obat steroid yang pernah ia konsumsi secara teratur karena menderita penyakit autoimun.'
Dilansir CNN , Ashanty pun ikut melaksanakan puasa selama 120 jam ini sebagai persiapan guna menghadapi uji Proposal Disertasi S3 yang tidak lama ini dijalankannya. Dia melakukan hal tersebut supaya pikirannya bisa menjadi lebih fresh sebelum mengikuti ujian tersebut.
Apa itu prolonged fasting ?
Studi dalam jurnal Nutrition Reviews tahun 2024 mendefinisikan prolonged fasting sebagai ibadah berpuasa yang dilakukan dalam jangka waktu lama dengan hanya membatasi asupan makan menjadi sangat sedikit atau bahkan tidak makan sama sekali untuk beberapa hari atau minggu.
Dalam prolonged fasting Ini, Bunda tetap boleh mengonsumsi cairan dengan nol kalori, seperti halnya air putih, kopi tanpa gula, serta teh. Berdasarkan informasi tersebut, Healthline , minum jumlah air yang cukup sangat penting saat berpuasa ini untuk mencegah dehidrasi, yang bisa terjadi akibat puasa panjang tanpa asupan makan dan minuman.
"Fasting untuk periode yang panjang dapat memicu dehidrasi jika asupan air dan elektrolit tidak mencukupi. Elektrolit penting seperti natrium, magnesium, kalium, serta kalsium bisa terkuras dengan cepat apabila puasa tanpa konsumsi makanan. Maka dari itu, lebih baik mendapat nutrisi ini selagi masih berpuasa," papar ahli gizi klinik Katherine Marengo LDN, R.D.
Berikut beberapa metode prolonged fasting untuk menghindari kompleksitas saat puasa:
- Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan meminum air mineral yang ditambahkan dengan sejumlah kecil garam atau tablet elektrolit.
- Saat merasa kurang nafsu makan, cobalah minum kopi hitam atau Teh Hijau sebagai alternatif. Kedua pilihan ini dapat membantu menekan rasa laparmu.
- Mengonsumsi minuman bersoda berasa dengan kandungan kalori rendah pun bisa jadi alternatif bagus dalam proses hidrASI tubuh.
- Untuk menghindari kecanduan pada sensasi lapar, pertahankan kesibukan pikiran dengan cara-cara seperti jalan-jalan, nonton film, baca buku, atau dengerin lagu.
Di hari-hari biasa tanpa menahan lapar, Bunda tetap melaksanakannya. prolonged fasting Bisa menjaga kebiasaan makan seperti sedia kala. Tetapi, Ibu harus memperhatikan agar tak mengonsumsi terlalu banyak makanan dengan kalor yang tinggi.
![]() |
Manfaat prolonged fasting
Banyak penelitian sudah mengungkapkan keuntungan dari hal tersebut. prolonged fasting bagi kesehatan. Berikut manfaatnya:
1. Bisa mengurangi massa tubuh
Hasil penelitian di jurnal Nutrition Reviews Menunjukkan bahwa puasa dalam jangka waktu lama antara 5-20 hari dapat mengakibatkan penurunan bobot tubuh ringan hingga sedang yaitu sekitar 2 sampai 10 persen. Kira-kira dua pertiga dari total berat yang terbuang merupakan massa otot, sementara satu pertiganya adalah komposisi lemak yang hilang.
Di sisi lain, temuan dari suatu studi yang dirilis di jurnal tersebut menjadi perhatian. Scientific Reports Pada tahun 2019, ditemukan ada peningkatan sebanyak 44 jenis metabolit yang berhubungan dengan manfaat kesehatan, termasuk dalam mempertahankan massa otot serta memiliki sifat antioksidan. Penelitian tersebut menganalisis sampel darah dari empat individu yang menjalani puasa berturut-turut selama 58 jam.
2. Memperlambat penuaan sel
Melakukan prolonged fasting Juga dapat menghambat proses penuaan sel, yang mana hal ini membantu Ibu terhindar dari berbagai macam penyakit. Beberapa studi menunjukkan bahwa regenerasi sel dan penahanan penuaan jaringan punya potensi untuk meningkatkan durasi hidup seseorang.
Pada sebuah penelitian dalam jurnal tersebut Nature Pada tahun 2024, melaksanakan puasa (terutama jenis intermittent) ataupun menerapkan pola makan berkalori rendah ternyata memberikan sejumlah keuntungan bagi kesehatan tubuh. Manfaat tersebut antara lain dapat menghambatan kemunculan beberapa gangguan kesehatan yang berkaitan dengan proses penuaan serta membantu memperpanjang masa hidup seseorang.
3. Mengurangi peradangan
Inflamasi yang berlangsung singkat adalah bagian dari respon kekebalan tubuh yang normal. Akan tetapi, inflamasi yang bersifat kronis bisa menyebabkan dampak kesehatan yang signifikan, misalnya kanker, masalah pada jantung, serta rheumatoid arthritis.
Dengan melaksanakan puasa yang cukup lama, seperti selama 48 jam, Bunda bisa mencegah inflamasi dengan menahan aktivitas beberapa reseptor pada sistem kekebalan tubuh serta meminimalkan stres oksidatif.
4. Meningkatkan sensitivitas insulin
Insulin bertindak sebagai hormon pengatur penimbunan karbohidrat, protein, serta lemak. Karbohidrat dan lemak ini menjadi sumber energi penting bagi kegiatan harian kita.
Saat melaksanakan puasa selama 24 jam atau lebih, cadangan glikogen dalam tubuh akan habis dan tingkat insulin menurun. Kondisi ini membuat tubuh menggunakan mayoritas lemak sebagai sumber energi, sehingga pembakaran lemak di bagian tubuh tertentu menjadi lebih efisien.
Keuntungan dari berpuasa dalam mengoptimalkan respons insulin turut dibahas pada penelitian yang terdapat dalam jurnal tersebut. Obesity (Silver Spring) Tahun 2018. Para peneliti dalam tim juga mengamati bahwa berbagai macam puasa, seperti halnya puasa yang dilakukan selama 48 jam, bisa membantu menurunkan tingkat insulin di tubuh.
Efek samping prolonged fasting
Meski prolonged fasting membawa keuntungan bagi kondisi kesehatan, sebagian individu mungkin merasakan dampak negatif akibat puasa yang bertahan beberapa hari. Diantaranya adalah beberapa efek samping seperti berikut: prolonged fasting Yang diperlukan adalah timbulnya sensasi kering di mulut serta kepala yang terasa berat, disertai dengan badan yang terasa letih dan loyo.
Sebelum menjalani prolonged fasting, Ibu seharusnya mengkonsultasikan hal itu terlebih dahulu dengan dokter nih. Sebab, ragam pola makan ini enggak direkomendasikan buat beberapa golongan orang, misalnya:
- Mengidap diabetes tipe 1 dan tekanan darah rendah
- Memiliki berat badan yang rendah atau pernah mengalami masalah dengan pola makan
- Ibu yang tengah mengandung, memberikan ASI, dalam masa persiapan kehamilan, ataupun mempunyai latar belakang medis terkait tersebut, harus berhati-hati dengan hal ini. amenore (tidak haid)
- Saat ini sedang menggunakan beberapa jenis obat, termasuk insulin, obat untuk menurunkan tekanan darah, obat penguat darah, serta NSAIDs yang merupakan obat anti-peradangan tanpa steroid.
Berikut sejumlah keuntungan serta dampak negatifnya. prolonged fasting Seperti yang dialami Ashanty baru-baru ini. Mudah-mudahan informasinya berguna untuk Anda, Bunda.
Pilihan Redaksi
|
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway , yuk join Komunitas Folknews IDSquad. Daftar dengan mengklik DI SINI. Tanpa Biaya!
Comments
Post a Comment